Cyberpunk 2077: Revolusi Yang Tertatih-tatih

Cyberpunk 2077: Revolusi yang Tertatih-tatih

Tanggal 10 Desember 2020, dunia game dikejutkan dengan rilisnya Cyberpunk 2077, sebuah game yang digembar-gemborkan sebagai mahakarya dan revolusi di genre RPG aksi. Namun, sambutan yang diterima game ini sangat berbeda dari harapan para penggemar dan kritikus.

Debut yang Menjanjikan

Cyberpunk 2077 adalah hasil karya CD Projekt Red, studio game kenamaan di balik trilogi The Witcher yang sangat diacungi jempol. Dengan janji akan dunia cyberpunk yang memukau, cerita yang mendalam, dan gameplay yang imersif, Cyberpunk 2077 memicu antisipasi yang luar biasa.

Penampilan perdananya di ajang E3 2018 menghebohkan dunia game. Trailer game-nya menunjukkan dunia Night City yang bercahaya neon, dijejali dengan adegan aksi yang memukau dan karakter-karakter yang menarik. Penggemar tidak sabar menantikan perilisannya, bermimpi tentang pengalaman cyberpunk yang belum pernah ada sebelumnya.

Kekecewaan yang Mengejutkan

Ketika Cyberpunk 2077 akhirnya dirilis, ternyata kenyataan jauh dari harapan. Game ini dilanda berbagai bug dan glitching yang membuat gameplay frustasi. AI yang buruk, NPC yang tidak responsif, dan misi yang membosankan merusak pengalaman yang semestinya mengasyikkan.

Di konsol generasi lama seperti PlayStation 4 dan Xbox One, Cyberpunk 2077 hampir tidak dapat dimainkan, dengan waktu loading yang lama, penurunan frame rate yang parah, dan masalah visual yang mencolok. Kekecewaan para pemain semakin menjadi-jadi ketika CD Projekt Red mengaku telah menyembunyikan gameplay sebenarnya dari konsol-konsol tersebut.

Masalah Konseptual

Selain masalah teknis, Cyberpunk 2077 juga mendapat kritik atas kelemahan konseptualnya. Kota Night City yang luas terasa kosong dan tidak bernyawa, dengan konten yang tersebar dan aktivitas sampingan yang membosankan.

Sistem skill dan level yang rumit membingungkan pemain, sementara cerita utamanya terlalu linier dan tidak memberikan banyak kebebasan memilih. NPC terasa datar dan tidak berkesan, sehingga sulit untuk terhubung secara emosional dengan dunia game.

Tanggapan Developer

CD Projekt Red mengakui kesalahan mereka dan berjanji untuk memperbaiki Cyberpunk 2077 melalui serangkaian patch dan pembaruan. Mereka mengeluarkan permintaan maaf resmi dan menawarkan pengembalian uang kepada pemain yang tidak puas.

Namun, janji-janji ini lambat laun mulai kehilangan kredibilitasnya ketika patch demi patch dirilis, tetapi masalah teknis yang menyakitkan masih terus muncul. Reputasi CD Projekt Red pun tercoreng, merusak kepercayaan yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun.

Catatan Pahit

Cyberpunk 2077 adalah contoh klasik kasus hype yang berlebihan dan kekecewaan yang luar biasa. Meskipun memiliki potensi yang luar biasa, game ini dirusak oleh masalah teknis yang parah dan konseptual yang menghambat pengalaman bermain.

Kegagalan Cyberpunk 2077 menjadi pelajaran berharga bagi industri game tentang bahaya membesar-besarkan harapan dan mengabaikan kualitas inti demi mengejar tenggat waktu. Para pemain harus lebih berhati-hati dalam percaya pada promosi yang terlalu muluk dan tidak ragu untuk mengkritik game yang tidak memenuhi ekspektasi.

Meskipun Cyberpunk 2077 telah mengalami banyak perbaikan teknis, namun bayang-bayang masalah masa lalunya masih terus menghantui game tersebut. Sangat disayangkan bahwa apa yang berpotensi menjadi sebuah mahakarya cyberpunk harus ternoda oleh kekecewaan yang begitu parah.